Yuk Belanja Kerajinan Khas Bantul !
Desa wisata Manding Bantul merupakan desa wisata sentral
kerajinan kulit. Jadi kalau di Bandung ada Cibaduyut, di Jogja ada Manding.
Awal mula kerajinan kulit muncul sekitar tahun 1947 yang diprakarsai oleh tiga
orang pemuda. Awalnya ketiganya merupakan karyawan di perusahaan kulit yang
memproduksi pakaian dan pelana, hingga akhirnya mereka berinisiatif untuk
membuka usaha sendiri. Hingga kini, sudah ada lebih dari 100 pengrajin kulit
yang ada di desa Manding. Peminat kerajinan kulit dari desa manding inipun
sudah merambah hingga mancanegara.
Wisatawan yang datang ke
Desa Manding ini biasanya mereka berburu aksesoris berbahan kulit seperti tas,
dompet, pigura, gantungan kunci, sabuk, sampai jaket kulit. Di sepanjang jalan,
akan banyak ditemukan rumah-rumah penduduk yang sekaligus berfungsi sebagai
showroom hasil kerajinan. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau dan bisa
ditawar lebih murah lagi.
Desa Wisata Manding
sangat mudah diakses karena lokasinya yang berada di jalan utama
Jogja-Parangtritis km 11, tepatnya berada di Jl. DR Wahidin Sudiro Husodo,
Manding, Sabdodadi, Bantul, sekitar 15 km dari pusat kota Jogja ke arah selatan
menuju Pantai Parangtritis. Nanti akan ada gapura masuk yang bertuliskan
MANDING dan dari situ sudah masuk lokasi desa wisata Manding.

Kasongan merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional yang
berada di wilayah Yogyakarta. Pada masyarakat umum, Kasongan dikenal dengan
nama gerabah, namun penyebutan kerajinan ini menjadi Kasongan sangat terkait
dengan wilayah yang mengembangkan kerajinan ini menjadi sebuah komoditas.
Gerabah-gerabah yang dijual berupa perkakas alat rumah tangga
hingga aksesoris genting-genting untuk rumah joglo. Masyarakat memproduksi
sendiri gerabah yang kemudian dijual atau didistribusikan ke wilayah-wilayah
Yogyakarta dan sekitarnya. Hal inilah yang mendatangkan banyak sekali orang
untuk membeli ataupun hanya melihat Desa yang sudah terkenal hingga keluar
wilayah Yogyakarta.
Setiap rumah dalam Desa Kasongan turut memiliki peran aktif
dalam memproduksi Gerabah. Rumah-rumah penduduk berubah fungsi sesuai dengan
kegunaannya seperti, halaman rumah yang difungsikan sebagai toko atau galeri
untuk memamerkan atau menjual gerabah yang mereka buat. Pada belakang rumah
dibuat dapur-dapur gerabah yang memproduksi secara langsung gerabah-gebarah
tersebut.
Kasongan berada di Desa Bangunjiwo, Kasihan , Kabupaten Bantul,
Yogyakarta. Lokasinya sekitar empat kilometer arah utara pusat Kota Bantul.

Desa Krebet secara
administratif berada di Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, atau sekitar 12
km dari Kota Yogyakarta. Lokasi desa Krebet bersebelahan dengan Goa Selarong,
sebuah goa yang menjadi saksi bisu perjuangan Pangeran Dipenogoro.
Kayu yang digunakan
untuk media membatik yaitu kayu mahoni, klepu, dan sengon yang memang masih
banyak tersedia di wilayah Bantul. Beberapa hasil kerajinan batik kayu antara
lain topeng batik kayu, wayang, patung, bingkai cermin, gantungan kunci, dan
beberapa souvenir lainnya. Harganya pun bervariasi mulai dari 1500 rupiah
hingga hasil kerajinan berharga jutaan rupiah.
Saat berkunjung ke
Desa Krebet, jangan lupa juga mencicipi berbagai kuliner khas tradisionalnya.
Ada banyak makanan dan minuman tradisional yang bisa dicicipi disana, sebut
saja gudeg manggar, tempe bacem, tape singkong, legen, wedang asem dan lainnya.